Di antara 10 negara di Asia Tenggara, tinggi badan rata -rata orang Indonesia lebih pendek dibanding negara lainnya. Penyebabnya karena masyarakat Indonesia masih sangat kurang dalam mengonsumsi ikan,padahal ikan merupakan salah satu sumber kalsium,protein dan nutrisi lain. Padahal hasil ikan Indonesia baik air tawar maupun air laut adalah yang terkaya di dunia.
Hal itu dikatakan Saut Hutagalung, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam acara pemecahan rekor memasak berbahan 50 jenis ikan dengan 400 bumbu ala nusantara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (21/4). "Dari survei yang dirilis awal tahun 2013 ini, dari 10 negara di Asia Tenggara, dalam enam tahun terakhir orang Indonesia masih kurang mengkonsumsi ikan. Akibatnya generasi muda Indonesia posturnya lebih pendek dari rumpun dan suku bangsa di Asia Tenggara lainnya," kata Saut. Saut menjelaskan pada tahun 2012, setiap orang Indonesia rata -rata hanya mengonsumi 33 kg ikan setiap tahunnya. Jumlah ini lebih tinggi dari pola pangan harapan yang mencapai 31,4 kg per kapita/ tahun. Meski demikian, kata Saut, target konsumsi ikan pada tahun 2013 ini ditingkatkan menjadi 35 kg per kapita/ tahun.
Peningkatan target ini dilakukan, karena mengkonsumsi ikan sangat baik bagi kesehatan dan pertumbuhan generasai muda bangsa. Namun, kata Saut, masyarakat Indonesia masih belum menyadari pentingnya mengonsumsi ikan yang dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit. Selain itu, ikan juga merupakan sumber protein yang sangat baik terutama untuk jantung dan otak. "Padahal konsumsi ikan sangat baik bagi pertumbuhan anak-anak, disamping sangat dibutuhkan orang dewasa. Apalagi dengan semakin tingginya harga daging dan protein hewani lainnya, ikan semestinya jadi pilihan terbaik," kata Saut.
Untuk meningkatkan konsumsi ikan ini, Saut menjelaskan, tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah semata. Pihaknya, bekerja sama dengan sejumlah organisasi wanita. Sebab kaum perempuan atau kaum ibulah yang menentukan makanan yang dikonsumsi setiap hari di rumah. "Kami bekerja sama dengan penggerak PKK yang ada dari tingkat pusat sampai RT untuk meningkatkan kesejahteraan dan gizi masyarakat. Begitu pun dengan organisasi wanita lain seperti Kowani," kata Saut. Saut mengatakan selain organisasi wanita, pihaknya juga bekerja sama dengan berbagai sekolah terutama SD dan TK. Menurut Saut, jajanan sekolah, masih sangat kurang menambah gizi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan karena ketiadaan bahan berasal dari ikan dan kurangnya gizi yang bisa didapat dari jajanan anak. "Namun kami dorong terus dengan menyediakan gerobak di tiap sekolah agar anak-anak bisa mendapatkan makanan berbahan ikan," kata Saut. Dan bila anda ingin mengetahui apakah tinggi badan anda sudah ideal ,anda bisa melihat tabel berikut ini
Tinggi badan memang dipengaruhi oleh beberapa faktor ada yang mendukung pertumbuhan tinggi badan dan ada juga yang justru menghambat, kita harus berhati-hati terutama saat masa pertumbuhan. Bila tinggi badan kita kurang ideal ada beberapa cara untuk menambah tinggi badan, ada yang alami dan ada juga yang melalui operasi yang memakan biaya. Tentu saja cara terbaik adalah yang alami, dan bila kita ingin menambah tinggi badan dengan efektif tanpa efek samping, kita bisa menggunakan Peninggi badan NHCP Tiens bisa membantu menambah tinggi badan 2-4 cm dalam waktu hanya kurang lebih 10 hari dalam kondisi tertentu.
Data Tabel Tinggi Badan Normal
umur 3-4 tahun 96-108 cm
umur 5-6 tahun 109-122 cm
umur 7-8 tahun 123-140 cm
umur 9-10 tahun 141-153 cm
umur 11-15 tahun 154-165 cm
umur 16-20 tahun 166-170 cm
umur 21-25 tahun 171-176 cm
No comments:
Post a Comment